Kamis, 31 Mei 2012

5 NEGARA MAJU TANPA UN...?

5 Negara Maju Tanpa Ujian Nasional Jumat, 18 Mei 2012 http://infonyaraya.blogspot.com/2012/05/5-negara-maju-tanpa-ujian-nasional.html 1. Finlandia Finlandia sebagai negara dengan system pendidikan termaju di dunia tidak mengenal yang namanya Ujian Nasional. Evaluasi mutu pendidikan sepenuhnya dipercayakan kepada para guru sehingga negara berkewajiban melatih dan mendidik guru guru agar bisa melaksanakan evaluasi yang berkualitas. Setiap akhir semester siswa menerima laporan pendidikan berdasarkan evaluasi yang sifatnya personal dengan tidak membandingkan atau melabel para siswa dengan peringkat juara seperti yang telah menjadi tradisi pendidikan kita. Mereka sangat meyakini bahwa setiap individu adalah unik dan memiliki kemampuan yang berbeda beda. Di Finlandia profesi guru adalah profesi yang paling terhormat. Dokter justru berada dibawah peringkat guru. 2. Amerika Amerika yang terdiri dari banyak negara bagian ternyata tidak pernah menyelenggarakan UN atau ujian negara secara nasional. Walaupun ada ujian yang diselenggarakan oleh masing-masing state (negara bagian), namun tidak semua sekolah diwajibkan mengikuti ujian negara bagian. Tiap negara bagian juga mempunyai materi ujian-masing masing. Sekolah-sekolah tetap boleh menyelenggarakan ujian sendiri dan menentukan kelulusannya sendiri.. Semua lulusan, baik lulusan yang disenggarakan oleh sekolahnya sendiri atau lulus ujian yang diselenggarakan negara bagian, tetap boleh mengikuti ujian mauk ke college ataupun universitas asal memenuhi persyaratan dan lulus tes masuk. Logika pendidikan yang digunakan yaitu: Kualitas pendidikan ditentukan oleh individu masing-masing kelulusan. Walaupun Si A lulusan dari SMA pinggiran yang tidak terkenal, kalau dia lulus tes masuk ke Universitas Harvard, maka diapun akan diterima di universitas tersebut.Jadi masalah kualitas ditentukan oleh individu (individual quality). Pakar pendidikan dari Columbia University, Linda Hammond (1994) Berpendapat bahwa nasionalisasi ujian sekolah tidak bisa memberi kreativitas guru. Sekolah tidak bisa menciptakan strategi belajar sesuai dengan perbedaan kondisi sosial, ekonomi, budaya, serta kemajuan teknologi. Sistem pendidikan top down oriented, tak bisa menjawab masalah yang ada di daerah-daerah berbeda. 3. Jerman Jerman tidak mengenal ujian nasional. Kebijaksanaan yang diutamakan adalah membantu setiap peserta didik dapat berkembang secara optimal, yaitu dengan: (1) menyediakan guru yang profesional, yang seluruh waktunya dicurahkan untuk menjadi pendidik; (2) menyediakan fasilitas sekolah yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan penuh kegembiraan dengan fasilitas olahraga dan ruang bermain yang memadai dan ruang kerja guru; (3) menyediakan media pembelajaran yang kaya, yang memungkinkan peserta didik dapat secara terus-menerus belajar melalui membaca buku wajib, buku rujukan, dan buku bacaan, (termasuk novel), serta kelengkapan laboratorium dan perpustakaan yang memungkinkan peserta didik belajar sampai tingkatan menikmati belajar; (4) evaluasi yang terus-menerus, komprehensif dan obyektif. Melalui model pembelajaran yang seperti inilah, yaitu peserta didik setiap saat dinilai tingkah lakunya, kesungguhan belajarnya, hasil belajarnya, kemampuan intelektual, partisipasinya dalam belajar yang menjadikan sekolah di Jerman mampu menghasilkan rakyat yang beretos kerja tinggi, peduli mutu, dan gemar belajar. Mereka setiap hari belajar selalu mendapat tugas dari semua mata pelajaran yang proses maupun hasilnya dinilai dan nilai-nilai ini memengaruhi nilai akhir semester dan seterusnya. 4. Kanada Di Kanada tidak ada Ujian Nasional karena dianggap tak bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di negara iti. Untuk kontrol kualitas di Kanada terdapat penjaminan mutu pendidikan yang kontrolnya sangat kuat. Lembaga penjamin mutu ini benar-benar bekerja secara ketat dari pendidikan dasar hingga menengah. Sehinga murid yang akan masuk ke perguruan tinggi cukup dengan rapor terakhir. Di Kanada, perguruan tinggi tidak sulit lagi untuk menerima murid darimana pun sekolahnya. Karena standar sekolah di sana sudah sesuai dengan standar perguruan tinggi yang akan dimasuki setiap lulusan sekolah. Kebalikan dengan di Indonesia, perguruan tinggi banyak yang tidak percaya dengan lulusan sekolah menengah. Saling tidak percaya standar ini yang menyebabkan pemborosan keuangan negara karena harus menyelenggarakan UN dan ujian mandiri. 5. Australia Di Negara Australia ini, ujian nasional tidak dilaksanakan bahkan tidak dikenal sama sekali, melainkan ujian state. Ujian ini tidak menentukan lulus tidaknya para peserta didik, namun untuk menentukan kemana siswa tersebut akan melanjutkan pendidikan. Berapapun nilai yang didapatkan oleh siswa dari ujian tersebut tetap dinyatakan lulus. Nilai nol pun tetap dinyatakan lulus, namun kelulusan tersebut tidak ada gunanya. Berarti siswa tersebut akan sangat sulit untuk melanjutkan pendidikannya.

Sabtu, 26 Mei 2012

KEINDAHAN MATEMATIKA

Matematika ternyata menyimpan keindahan. Bagaimana mengungkap keindahan matematika? Untuk itu pada bulan ini, kami menyajikan tema editorial ”Keindahan Matematika”. Materi ini kami sajikan dengan tujuan agar pembaca dapat lebih memahami makna matematika sebagai sebuah ilmu yang dikenal sebagai pelayan ilmu pengetahuan (servant of sciences), ratu ilmu pengetahuan (queen of sciences), bahasa ilmu pengetahuan (language of sciences), yang hidup untuk menghidupkan ilmu-ilmu lain, dan merupakan salah satu dari ilmu-ilmu dasar (basic sciences). Banyak definisi mengenai matematika, tergantung kepada latar belakang dan pemahaman pembuat definisi sendiri. Disamping itu, banyak matematikawan yang mendefinisikan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari mengenai teorema-teorema dan sistem aksiomatis. Definisi ini sedikit problematik karena belum mencakup topik-topik matematika yang bersifat eksploratif dan eksperimen baik yang dikerjakan secara manual oleh matematikawan sebelum abad ke-20, maupun yang dilakukan dengan komputer oleh matematikawan mulai abad ke-20. Menurut Prof. Ir. RMJT Soehakso, profesor Matematika pertama di Indonesia, Matematika mempunyai pola yang sangat menarik, begitu menariknya, beliau sering mengatakan bahwa Matematika bagaikan gadis tercantik di seluruh dunia. Rupanya setelah lama kita mempelajari Matematika, yang dimaksud cantik adalah polanya termasuk pola abstraknya, sedang yang dimaksud di seluruh dunia adalah kebaharuan Matematika bersifat universal di seluruh dunia, misalnya penemuan rumus abc dalam penyelesaian persamaan kuadrat dan penemuan rumus kosinus oleh Al Khawarizmi berlaku untuk seluruh dunia. Begitu pula semua penemuan penelitian misalnya disertasi doktor Matematika, unsur kebaharuannya berlaku secara universal di manapun. Metematika merupakan disiplin ilmu otonom, dapat berdiri sendiri, satu dari ilmu-ilmu pengetahuan yang mempunyai kekuatan kreatif akal manusia yang paling jelas. Matematika memainkan peran fundamental dalam ilmu pengetahuan modern, mempunyai pengaruh kuat baginya dan dipengaruhi pula olehnya dalam berbagai cara. Dalam matematika ada dua konsep yang seringkali menjadi perbedaan dalam matematika, yaitu matematika murni (pure mathematics) dan matematika terapan (applied mathematics). Hendaknya kita memandang keduanya sebagai satu keping mata uang, sama, hanya berbeda cara pandang dari kedua sisinya, dan tidak perlu dipertentangkan, bahkan saling menguatkan. Dari sudut pandang ilmu murni, matematika dipandang sebagai seni dan kreatifitas yang dimainkan oleh fikiran manusia. Matematika merupakan kreatifitas yang mengekspresikan keindahan bentuk aksioma, teorema, relasi logika, relasi numerik, yang semuanya menarik bagi penelitinya karena kesempurnaan logikanya, sehingga menjadikannya sebuah ilmu yang mendorong peningkatan kapasitas manusia. Karena kesempurnaan logika inilah, maka dalam matematika tidak ada kontradiksi tentang nilai kebenaran di dalamnya. Tokoh matematika seperti Pythagoras, Plato sampai Gauss melihat bahwa matematika dipandang sebagai sistem yang teratur dan lebih sempurna daripada dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dari sisi aplikasi, matematika dapat mengungkap fenomena-fenomena alam, masalah kehidupan sehari-hari, dan masalah dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam empat abad terakhir kepentingan praktis matematika dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tak terbantahkan lagi, karena sebagian besar ilmuwan sangat menyadari makna matematika sebagai ilmu alat, sebagai pelayan, dan sebagai bahasa bagi ilmu-ilmu lainnya. Oleh karenanya diperbagai universitas di dunia, matematika dipandang mempunyai peran yang sangat penting pada hampir semua bidang IPTEK, seperti ilmu fisika, kimia, biologi, farmasi, ekonomi, ilmu komputer, ilmu-ilmu rekayasa, ilmu-ilmu sosial, dan lain-lain. Seorang Matematikawan Amerika Serikat (Hardy, 1940) mengatakan bahwa matematikawan bagaikan pelukis atau pembuat puisi, semuanya pembuat pola. Berikut contoh puisi matematika yang dibuat oleh Mutiara Hikmah, siswa SD Kelas IV SDN 08 Talang Jawa Tanjung Enim, pada kongres IndoMS 2008, yang membentuk pola menarik dan cantik. RUMAH SEGI EMPAT : Di suatu simpang empat Di pemukiman yang rapat Terdapat sebuah rumah segi empat Pintu dan jendelanya berwarna coklat Di halaman trapesium hijau nanluas Tumbuh lingkaran tanaman hias Ada juga tanaman pisang, rambutan dan nanas Diameter kebahagiaan terukir disebuah senyuman puas Dalam rumah sederhana segi empat Terdapat kamar bujur sangkar sebanyak empat Keliling kamar kutambahkan setiap sisinya yang berjumlah empat Luas kamarku adalah hasil dari sisi kuadrat Genting tanah liat menghiasi atap rumahku Tampak bangunan segitiga dari depan rumahku Keliling segitiga tambahkan setiap sisi atap rumahku Luas segitiga alas kali tinggi dibagi dua sisi atap rumahku Terdapat sebuah lukisan pemandangan yang terpanjang Di ruang tamuku yang berbentuk persegi panjang Bila ditambahkan setiap sisi ku dapatkan keliling persegi panjang Luas persegi panjang hasil perkalian lebar dan panjang Wahai kawan akulah penghuni rumah segi empat Aku ingin belajar dengan cermat dan giat Agar memperoleh ilmu yang bermanfaat Dan menjadi orang berguna di masyarakat. Akhirnya kami menyampaikan terima kepada pembaca editorial ini mohon maaf apabila terdapat kekurangan. Sekian dan terima kasih. Kepala PPPPTK Matematika Prof. Dr.rer.nat. Widodo, M.S.

Jumat, 25 Mei 2012

Kamis, 24 Mei 2012

HASIL UKA 2012...memprihatinkan

Hasil Uji Kompetensi Awal (UKA) Guru Tahun 2012 yang dilaksanakan pada bulan Februari 2012 lalu akhirnya diumumkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, memaparkan pemaparan hasil UKA 2012 di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (16/3) sore. Berikut beberapa pemaparan dari Hasil Uji Kompetensi Awal (UKA) Guru Tahun 2012 : 1. Nilai tertinggi nasional adalah 97,0, Nilai terendah adalah 1,0. Sehingga, rata-rata nasional nilai UKA 2012 ini adalah 42,25 dengan standar deviasi 12,72. 2. 10 Provinsi dengan Nilai UKA tertinggi : Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan nilai rata-rata 50,1 DKI Jakarta dengan nilai rata-rata 49,2 Bali dengan nilai rata-rata 48,9 Jawa Timur dengan nilai rata-rata 47,1 Jawa Tengah dengan nilai rata-rata 45,2 Jawa Barat dengan nilai rata-rata 44,0 Kepulauan Riau dengan nilai rata-rata 43,8 Sumatera Barat dengan nilai rata-rata 42,7 Papua dengan nilai rata-rata 41,1 Banten dengan nilai rata-rata 41,1 3. 5 Propinsi dengan nilai rata-rata UKA terendah : Maluku dengan nilai rata-rata 34,5 Maluku Utara dengan nilai rata-rata 34,8 Kalimantan Barat dengan nilai rata-rata 35,40 Kalimantan Tengah dengan nilai rata-rata 35,5 Jambi dengan nilai rata-rata 35,7 4. Guru yang mendaftar UKA sebanyak 285.884 orang. Guru yang mengikuti ujian hanya 281.016 orang. Sedangkan sisanya 4.868 orang guru tidak mengikuti ujian 5. Guru yang mengikuti Uji Kompetensi Awal dilihat dari kualifikasi pendidikan. Guru lulusan S3 9 orang, Guru lulusan S1 211.858 orang, Guru lulusan D2 34.614 orang, Guru lulusan SMA 19.039 orang, dan sisa lainnya lulusan SMP, SMA, D1, D3, dan S2 6. 10 Kabupaten/kota dengan nilai UKA tertinggi: Kota Blitar dengan nilai rata-rata sebesar 56,41 Kota Sukabumi dengan nilai rata-rata sebesar 55, 88 Kabupaten Gresik dengan nilai rata-rata 55,41 Kota Malang dengan nilai rata-rata 53,71 Kabupaten Jembrana dengan nilai rata-rata sebesar 53,63 Kota Magelang dengan nilai rata-rata 53,62 Kota Surakarta dengan nilai rata-rata sebesar 52,49 Kota Pasuruan dengan nilai rata-rata 52,30 Kota Denpasar dengan nilai rata-rata 52,23 Kabupaten Banyumas dengan nilai rata-rata sebesar 52,23 7. Guru TK yang mendapatkan nilai UKA tertinggi adalah Desi Dwi Jayanti dari TK Islam Nurul Iman, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan nilai 90 8. Guru SD yang mendapatkan nilai UKA tertinggi adalah Nurfatah dari SD 8 Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan dengan nilai 80 9. Guru SMP yang mendapatkan nilai UKA tertinggi adalah Melany Wiwanty Parulian Mukuan dari SMP Advent Amurang, Kabupateng Minahasa Selatan, Sulawesi Utara dengan nilai 87,5 10. Guru SMA yang mendapatkan nilai UKA tertinggi adalah Gatot Priadi dari SMAN 1 Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dengan nilai 90 11. Sebanyak 606 peserta dari kategori jabatan pengawas memiliki rata-rata ujian paling rendah dari kategori peserta guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB. Rata-rata ujian pengawas adalah 32,58.

H 1 DIKLAT ICT HOTEL MERAH 2 SARANGAN

Acara dibuka oleh kepala dinas Bpk dr Bambang Eko Suharto dengan penuh humor, menyampaikan: 1. Guru profesional adalah .....guru yang tidak gaptek 2. Misi 5 K: Ketersediaaan, Keterjangkauan, Kualitas/mutu dan relevansi, kesetaraan, Kepastian/ keterjaminan 3. Guru harus cerdas spiritual, sosial, intelektual, ....., kinestetika 4. Akan diterapkannya standar pelayanan minimal, baca sendiri di..... dilanjutkan materi malam: portal rumah belajar...integrasi TIK dalam pembelajaran...lanjut ...moga beermanfaat bagi kita semua

Rabu, 23 Mei 2012

Selasa, 15 Mei 2012

OLEH-OLEH TAHAP 1 MATEMATIKA 2012

Hari ke 9...Peer teaching 2... Alhamdulillah sukses. Wiffi sudah aktif..baru bisa urun rembug untuk teman-teman yang mau PLPG. Hal-hal yang menarik dan mendapat perhatian... 1. Siapkan fisik dan mental 2. materi matematika yang ditambah yang 25 jam 3. Siapkan proposal PTK 4. Silabus untuk Peer teaching 5. RPP 2 kali pertemuan 6. Modul dari berbagai sumber 7. Penilaian 8. Media yang menarik 9. Nggak usah sangu...akomodasi udah cukup bagus

Kamis, 03 Mei 2012